Sunday, December 22, 2013

Tips berkendara saat Hujan

berkendara saat hujan
Berikut beberapa tips untuk meminimalkan resiko kecelakaan saat hujan.

1.Tambah jarak aman

Kalau normalnya saat kering kita harus menjaga jarak 2 detik ke mobil depan, pada saat hujan tingkatkan menjadi 3 detik. Jarak aman ini sangat penting, karena saat basah jarak pengereman menjadi jauh lebih panjang walau mobil telah dilengkapi ABS sekalipun.

2.Hindari manuver mendadak

Manuver mendadak meliputi akselerasi, pengereman dan belok, sebaiknya dihindari. Di jalan licin, manuver itu mudah membuat mobil tak terkendali. Kendalikan mobil lebih halus dari biasanya.

3.Nyalakan lampu, bukan hazard

Menyalakan hazard ketika hujan adalah kesalahan besar. Hazard membuat mata pengemudi di belakang kita cepat lelah karena kedipan terangnya. Selain itu, Hazard membuat kita tak bisa mengaktifkan lampu sein saat hendak pindah jalur, juga mengakibatkan kepekaan pengendara di belakang terhadap lampu rem di mobil kita menjadi berkurang. Risiko tertabrak dari belakang pun semakin besar. Bila hujan sangat lebat, nyalakan lampu kabut atau lampu besar normal. Ini saja sudah cukup.

4.Bila di tol, hindari jalur kanan

Karena kontur jalan tol sedikit cembung, maka berkendara di jalur kanan membuat Anda rentan menabrak genangan air. Ini bisa membuat mobil hilang kendali. Selain itu, ketika di jalur kanan, Anda dengan mudahnya terkena cipratan air dari jalur seberang, dan ini akan sangat mengganggu daya pandang.

5.Hati-hati ban mengunci

Bila kita terpaksa mengerem mendadak dan mobil tak dilengkapi ABS, waspadai gejala ban mengunci. Begitu ban terasa mengunci, kurangi sedikit injakan rem sampai roda berputar kembali. ketika ban mengunci, mobil tak bisa dikendalikan dengan setir dan jarak pengeremannya makin panjang.

6.Jangan menerobos banjir

Ketika kita berkendara pada saat hujan dan bertemu dengan genangan air atau banjir lebih baik menghindar dan mencari tempat yang aman.

Sumber:
www.facebook.com/pages/Humas-PoLda-Metro-Jaya/116098008414520

Tips memilih kaca Helm

kaca helm
Terkadang kita ingin membeli kaca helm, entah karena alasan tergores, pecah atau bahkan hanya ingin mengganti warna yang berbeda. Sebelum kita memutuskan untuk membeli sebuah kaca helm yang baru, ada baiknya kita harus memperhatikan terlebih dahulu hal-hal seperti, kualitas mutu, kenyamanan dan keamanannya, sehingga tidak mengganggu kesehatan mata anda saat kaca helm tersebut digunakan. 

Berikut ini tips-tips yang harus diperhatikan dalam memilih kaca helm yang baik :

  1. Kaca helm harus dilapisi dengan lapisan anti sinar Ultra Violet, lapisan anti gores , disamping itu kaca helm harus nyaman dipakai di malam hari dan sing hari. Karena saat terkena sinar lampu, juga bisa untuk melihat dengan jelas, tidak silau . Sehingga tidak mempengaruhi pandangan saat melihat kondisi jalan. Sehingga pandangan mata akan lebih jelas disegala kondisi .
  2. Ada kaca helm yang membuat mata kita sakit bila digunakan. Biasanya kaca helm jenis ini membuat pandangan mata berbeda saat digunakan dan dibuka. Akibatnya mata susah fokus ke suatu benda, bila dipaksakan, mata akan berat kerjanya,jika berlangsung lama, membuat mata menjadi minus. Dampaknya memang tidak langsung terjadi, tapi terakumulasi di waktu yang akan datang.
  3. Jika kaca helm yang dipilih terlalu gelap atau transparan, bisa membuat retina bekerja lebih dari proporsinya, karena retina adalah tempat yang pertama mata menerima rangsangan cahaya. Apalagi kalau itu terjadi setiap hari, bisa berefek negatif bagi kesehatan mata.
  4. Kaca helm sebaiknya berbentuk terlalu cembung

Beberapa hal yang perlu, diperhatikan untuk mengetahui kaca helm berkualitas, diawali dari bahannya. 

  • Perhatikan dengan baik wujud kaca helm tersebut, harus bening dan tidak cacat.
  • Kaca Helm yang baik, terbuat dari Polycarbonate , tidak ada kotoran ataupun bercak-bercak dikaca helm.
  • Jangan memilih kaca helm yang terbuat dari polycarbonate daur ulang, karena kualitasnya kurang bagus, materialnya terbuat dari daur ulang plastik bekas makanan dan minuman. Biasanya Kaca helm jenis ini, tidak terlalu jernih dan ada seperti buih atau embun terlihat pada kaca helmnya.
  • Kaca helm yang bagus memiliki ketebalan minimal 2 mm, kalau untuk balap ketebalanya 3 hingga 4 mm. Cenderung kaku tapi liat, bukan kaku yang mudah patah ataupun pecah.
  • Untuk helm double visor, pastikan tidak mudah turun, dan terkunci bagus, tetapi mudah dikeluarkan dari tempatnya bila diperlukan.

Sangat penting memperhatikan kualitas kekuatan tempurung helm harus menjadi penilaian utama sebagai pelindung kepala saat berkendara sepeda motor. Namun, mutu dari kaca helm atau visor perlu mendapat diperhatian ektra karena berpengaruh dalam menjaga keselamatan.

Peranan penting Kaca Helm
Peran penting kaca helm antara lain, melindungi wajah dan mata dari terpaan angin, debu, batuan halus, sinar matahari langsung. 

Model-model kaca helm yang beredar di pasaran: visor clear atau kaca bening, bening berwarna-warni, dan kaca gelap atau smoke visor.
Untuk helm retro, ada kaca yang berbentuk seperti paruh burung, ada yang seperti bra, dan ada yang berjenis bogo. Harga-harga visor berkisar Rp 10,000 – 75,000.
Biasanya kaca helm yang murah mempunyai kualitas yang tidak bagus. Mudah tergores, dan tidak nyaman. Bahan yang digunakan juga tidak dilapisi dengan polycarbonate antigores.
Helm yang bagus biasanya mempunyai kaca yang lentur. Kelenturan kaca ini membuatnya tidak mudah pecah

Dengan tips-tips diatas kiranya Anda dapat dengan mudah memilih Helm dengan Visor yang benar, untuk menjaga keselamatan saat berkendara.

sumber :
http://autofresh.net

Helmet yang Aman dan Nyaman

aman berkendara
Dalam mengendarai sepeda motor hal utama yang harus diperhatikan adalah faktor keselamatan kepala anda, untuk itu gunakanlah pelindung kepala atau yang biasa kita sebut dengan helmet. Helmet selain untuk melindungi kepala dari sengatan sinar matahari juga dapat melindungi kepala dari kecelakaan lalu lintas. Seiring dengan perkembangan zaman helmet juga mengalami banyak perkembangan, tidak hanya sebagai pelindung, hemet juga bisa digunakan oleh pemiliknya sebagai aksesoris yang modis dan funky. Apapun alasan pengendara, sebaiknya memilih dan menggunakan helmet yang sudah distandarisasi oleh pemerintah atau yang dikenal dengan SNI [Standar Nasional Indonesia], berikut ini ada beberapa tips memilih helmet yang nyaman dan aman ...yuukkk kita simak...!!!

Tips Memilih Helmet yang Nyaman dan Aman
 

  • Pilih kaca helm yang bening dan memberikan efek netral sehingga tak mengganggu pemandangan, terutama saat digunakan pada malam hari. Ukuran helm harus disesuaikan dengan kepala pemakainya.   
  • Helm yang disarankan bagi seorang pengemudi adalah helm yang pas atau menekan bagian pipi dan dahi pada wajah. 
  • Jika helm yang digunakannya itu tidak pas atau longgar, besar kemungkinan helm itu akan terlepas dari kepala semakin besar dan membahayakan pengendara.
  • Helm yang disarankan bagi pembonceng adalah menggunakan helm yang sesuai dengan ukuran kepala pemakainya dengan kaca polos, usahakan menggunakan helm yang menutupi seluruh bagian wajah.  
  • Buka kaca bagian depan helm seperempat bagian saat hujan atau membuka seluruh ventilasi helm. Membuka kaca akan mengurangi kabut pada kaca yang dapat mengganggu penglihatan pengemudi.  
  • Gunakanlah helm yang baru. Hindari menggunakan helm yang sudah jatuh lebih dari dua kali sebaiknya beli lagi yang baru. 
  • Carilah helm yang ada lambang SNI (cetak timbul), kerena helm tersebut sudah diakui oleh nasional dan aman untuk digunakan

Mudah bukan, demi kenyamanan anda saat berkendara, tak ada salahnya mencoba tips tersebut khan? Berkendara aman, andapun selamat sampai tujuan. 

Sumber.
http://batriders.frbb.net

Manfaat menggunakan HELM

helmet
Setidaknya delapan dari sepuluh kecelakaan lalu lintas melibatkan sepeda motor (tahun 2004 POLRI mencatat dari 17.732 kecelakaan melibatkan 14.223 unit sepeda motor).

Salah satu alasan mengapa banyak pengendara sepeda motor yang meninggal atau mengalami luka parah, karena sepeda motor hanya memberikan perlindungan yang sangat minimal terhadap pengendaranya. Tidak seperti halnya mobil, sepeda motor tidak memiliki “bantalan” untuk menahan benturan. Mobil mempunyai bodi yang terbuat dari metal, ada instrumen peredam, sabuk keselamatan (safety belt) dan kantong udara (air bag). Mobil juga mempunyai kipas untuk menyeka air hujan sehingga pengendara dapat melihat jelas pada waktu hujan. Mobil lebih stabil karena mempunyai empat roda dan dari ukurannya lebih mudah dilihat oleh pengemudi maupun pengendara lainnya. 

Ukuran sepeda motor yang kecil, membuat pengemudi sangat mudah untuk melaju dan bergerak di keramaian lalu lintas. Namun hal ini juga membuat mereka mudah terlibat dalam kecelakaan dan meskipun pengemudinya salah ataupun tidak, biasanya pengendara sepeda motor yang sering mengalami luka serius.

Bila mengalami tabrakan apa yang terjadi pada kepala Anda? 

Satu dari tiga pengguna sepeda motor yang terluka, mengalami cedera kepala (gegar otak). Penelitian di Indonesia menunjukkan bahwa satu dari tiga orang yang kecelakaan sepeda motor mengalami cedera di kepala, yang bisa mengakibatkan gangguan pada otak, pusat system syaraf, dan urat syaraf tulang belakang bagian atas. Cedera di kepala utamanya disebabkan benturan. Apabila kepala mendadak terkena benturan dengan benda keras atau permukaan yang tidak dapat bergerak (seperti jalanan, trotoir, mobil atau tonggak), maka bagian dari kepala yang terkena benturan, seketika akan berhenti bekerja.
Namun bagian lain dari kepala tetap bergerak, sehingga otak dan tengkorak kepala mungkin robek atau pecah sebelum berhenti bekerja. Bila tengkorak retak, mungkin otak akan mengalami koyakan karena benda, batu di jalan dan/atau pecahan tulang. Bahkan bila tengkorak tidak retak, otak bisa saja luka karena dampak dari benturan. Gegar otak sangat sulit dan jarang untuk bisa pulih kembali. Keadaan seperti itu dapat mengubah hidup dan kehidupan yang bersangkutan dan sekeluarganya.
Mengapa Anda memerlukan Helm Sepeda Motor dengan kualitas yang baik?

Helm sepeda motor yang kualitasnya memenuhi persyaratan merupakan perlengkapan yang penting bagi pengemudi sepeda motor. Pengendara sepeda motor yang tidak mengunakan helm atau yang mengunakan helm/topi proyek/plastik, jika mengalami kecelakaan akan mempunyai peluang luka otak tiga kali lebih parah dibanding mereka yang memakai helm kualitasnya yang memenuhi persyaratan. Helm dengan kualitas yang baik harus dibuat khusus untuk pengendara sepeda motor. Bila helm ini diikat dengan benar, maka helm ini akan melindungi kepala dengan baik. Apabila terjadi benturan dengan benda yang tidak bergerak, helm akan menghambat/meredam benturan yang tertuju ke tengkorak dan otak. Topi plastic “mainan” atau helm proyek tidak didesain untuk dipakai pengendara sepeda motor dan karenanya topi/helm ini tidak dapat melindungi kepala dan otak bila terjadi kecelakaan yang menimpa pengemudi sepeda motor.
Mengapa harus PILIH Helm yang Benar?

Tidak semua Helm memenuhi persyaratan keamanan. Helm yang baik adalah helm yang menutupi kepala secara penuh (full face) atau helm yang hanya terbuka pada bagian muka hingga rahang (open face). Tipe Full Face memberi perlindungan yang lebih baik dari angin, debu, batu, dan serangga. Tipe ini juga memberi perlindungan lebih baik kepada rahang dan gigi.

Namun demikian tipe full face maupun open face harus memiliki 3 (tiga) lapisan :

1. Lapisan luar yang keras (hard outer shell)
Didesain untuk dapat pecah jika mengalami benturan untuk mengurangi dampak tekanan sebelum sampai ke kepala. Lapisan ini biasanya terbuat dari bahan polycarbonate

2. Lapisan dalam yang tebal (inside shell or liner)
Di sebelah dalam dari lapisan luar adalah lapisan yang sama pentingnya untuk dampak pelapis–penyangga. Biasanya dibuat dari bahan polystyrene (styrofoam). Lapisan tebal ini memberikan bantalan yang berfungsi menahan goncangan sewaktu helm terbentur benda keras sementara kepala masih bergerak. Sewaktu ada tabrakan yang membenturkan bagian kepala dengan benda keras, lapisan keras luar dan lapisan dalam helm meyebarkan tekanan keseluruh materi helm. Helm tersebut mencegah adanya benturan yang dapat mematahkan tengkorak. Benturan yang kuat memberi kemungkinan terhadap pecahnya helm dan membuat lapisan dalam rusak. Proses ini memberikan waktu ekstra, reduksi tekanan dan jarak kepada kepala/otak untuk lebih teredam. Ketika lapisan dalam terkoyak, dapat memberikan hambatan yang cukup terhadap menghambat kepala/otak dengan berhenti secara lebih perlahan/lembut, dibanding proses benturan keras yang terjadi terhadap kepala/otak tanpa mengunakan helm.

3. Lapisan dalam yang lunak (comfort padding)
Merupakan bagian dalam yang terdiri dari bahan lunak dan kain untuk menempatkan kepala secara pas dan tepat pada rongga helm.

4. Tali pengikat dagu
Selain itu, helm yang memenuhi persyaratan juga harus memiliki tali pengikat dagu (chin strap) yang kuat untuk menahan helm agar tetap dalam posisinya melindungi kepala ketika terjadi benturan. Tali pengikat dagu harus dilengkapi dengan pengunci yang dapat diatur untuk menahan helm sehingga tetap pada dudukannya di kepala. Setiap kali memakai helm pastikan mengunci tali dengan benar.

Memilih Helm Yang Benar

Pilihan utama adalah antara helm yang menutupi kepala secara penuh (full face) dan helm yang terbuka di bagian muka sampai rahang (open face). Pastikan bahwa helm yang dipilih memiliki tiga lapisan utama + tali pengikat dagu yang memenuhi persyaratan. Helm full face merupakan helm yang memberi perlindungan lebih dan terasa nyaman saat memakainya. Ini merupakan helm yang paling aman . Helm full face tetap memberikan jaminan kepada pandangan dan pendengaran, melindungi dari luka, angin dan matahari. Helm full face melindungi mata dari debu, polusi, hujan, serangga dan batu kecil yang mungkin terpental dari kendaraan lain.

Dari beberapa pengujian menunjukkan bahwa helm full face tidak mengganggu penglihatan dan pendengaran. Helm dengan muka terbuka (half face) mungkin terasa lebih ringan dan lebih leluasa.

Mengapa harus PASANG Helm dengan Benar?
Jika suatu kecelakaan menimpa Anda, helm hanya akan melindungi kepala Anda dengan baik, apabila pengikat dagu dikaitkan dengan benar (ketat tapi nyaman) Bila Anda memakai helm, haruslah terpasang dengan nyaman, namun jangan terlalu kencang.

JANGAN PERNAH MENGENDARAI SEPEDA MOTOR TANPA HELM YANG BENAR.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah:

  1. Bagi para pemakai kacamata minus, harus tetap mengenakannya pada saat menggunakan helm.
  2. Gunakan pula jaket berlengan panjang untuk perlindungan tambahan, dengan warna terang agar mudah terlihat oleh pengguna jalan lainnya, dan jika mungkin dari bahan yang memantulkan cahaya (reflektif) agar mudah terlihat di malam hari.
  3. Gunakan sepatu bot atau sepatu tertutup. Hindari penggunaan sandal karena dapat tersangkut pada pedal sehingga mengganggu pengendalian.

Tindakan Pasca Kecelakaan

peristiwa kecelakaaan
Seringkali kita jumpai adanya kecelakaan lalu lintas di jalan raya, untuk itu sebaiknya kita mengenali tindakan apa aja sih yang mesti kita lakukan agar kondisi lalu lintas tetap aman dan lancar, yuuk kita simak artikel dibawah ini tentang tindakan pertama yang mesti kita lakukan apabila terlibat dalam suatu kecelakaan lalu lintas.

I. Terlibat kecelakaan lalu lintas

Sebagai pedoman bagi setiap Individu apabila terlibat dalam suatu kecelakaan lalu lintas, maka tindakan-tindakan yang seyogyanya patut dikerjakan demi terciptanya KAMSELTIBCAR LANTAS (Keamanan, keselamatan, ketertiban & kelancaran lalu lintas) adalah sebagai berikut:

1. Menguasai keadaan atau sikap 
Apabila akibat yang diderita tidak terlalu parah atau masih cukup sadar, maka sikap yang diambil adalah :
A. Jangan panik atau emosi dan bersikap tenang dan waspada, sebab panik atau emosi justru akan memperburuk keadaan.

B. Jangan menyalahkan orang lain. Setelah terjadi kecelakaan sering kali terjadi dimana salah satu pihak iingin benar sendiri, sikap demikian tidak benar malah mempersulit pemeriksaan atau penyidikan Petugas.

C. Jangan melarikan diri, sekalipun dalam kecelakaan itu terdapat korban jiwa, apakah merasa bersalah dan lain alasan.

D. Karena disamping perbuatan ini dinilai pengecut atau tidak bertanggung jawab juga akan mengakibatkan memperberat diri sendiri dalam hukuman yang sebenarnya tidak perlu dikenakan kepadanya.

E. Seandainya terpaksa harus melarikan diri karena keadaan (menghindari pengeroyokan), maka tempat berlindung yang paling aman adalah Kantor Pejabat Keamanan terdekat atau Kantor Polisi.

F. Mengamankan tempat kejadian merupakan langkah yang sangat baik dalam usaha pengusutan dan penentuan kondisi yang sebenarnya dari kejadian tersebut, misalnya: mematikan mesin kendaraan & menimbun dengan pasir tumpahan bahan bakar yang ada.

2. Pertolongan
Kalau anda cukup sadar dan dapat memberikan pertolongan kepada korban lain ini merupakan tindakan yang sangat mulia, segera pada kesempatan pertama membawa korban ke Rumah Sakit.

3. Menghubungi Petugas
A. Menghubungi Petugas dengan alat perhubungan/alat komunikasi yang ada/terdekat dengan memberitahukan apa yang terjadi dan lokasinya. (TMC Polda Metro: 021-52960770)

B. Serahkan pada Petugas yang hadir pertama kali di lokasi kejadian segala apa yang diperlukan dan ceritakan dari awal sampai akhir kejadian tersebut, jawab pertanyaan yang diajukan dengan sejujur-jujurnya dan ikuti petunjuk/perintah Petugas lebih lanjut.

C. Memindahkan kendaraan dilakukan setelah diketahui oleh Petugas atau bila menetapkan kedudukan/letak kendaraan tersebut saudara kerjakan dengan menggunakan benda yang tidak mudah terhapus.


II. Mendapatkan kecelakaan

Sebagai pedoman bila menjumpai peristiwa kecelakaan lalu lintas, lakukan hal sebagai berikut:

1. Menguasai keadaan atau sikap
Setelah melihat adanya kecelakaan lalu lintas catat kendaraan yang terlibat kecelakaan. Bila kendaraan tersebut ada yang akan melarikan diri catat data-data kendaraan seperti: plat nomor, jenis, merk, tipe dan warna dari kendaraan tersebut. Jauhkan penonton yang berkerumun terutama yang merokok atau yang akan merokok. Menolong korban bila ada, segera diteruskan ke Rumah Sakit tedekat. Mengamankan barang-barang milik korban, jangan sampai dicuri oleh tangan-tangan jahil. Sambil mematikan kendaraan untuk menghindari kemungkinan terjadi kecelakaan yang lebih besar, tutuplah tumpahan bahan bakar. Bila pada malam hari hindari penggunaan penerangan dengan api, penerangan hanya dibolehkan dengan menggunakan baterai atau sejenisnya.

2. Memberikan pertolongan
A. Dalam memberi pertolongan gunakan pertolongan pertama pada kecelakaan dengan tepat, kalau tidak tepat justru dapat membahayakan korban.

B. Hentikan kendaraan yang ada pada kesempatan pertama bila ada korban yang perlu dibawa ke Rumah Sakit, jangan lupa catat nomor kendaraan dan dibawa kemana korban tersebut dibawa.

C. Bila situasi memungkinkan, diusahakan menghubungi keluarga korban berdasarkan petunjuk atau keterangan yang ada.

D. Dalam menolong korban diusahakan mengutamakan menolong korban yang menderita luka berat, baru kemudian yang luka ringan dengan meminta bantuan orang-orang yang ada disekitar.

3. Menghubungi Petugas
A. Usahakan menghubungi Petugas terdekat ditempat kejadian/kecelakaan baik dengan telepon atau perantara orang-orang disekitarnya.

B. Korban dapat dipindahkan dari tempat semula dengan sebelumnya memberikan tanda pada tempat korban terletak dengan menggunakan kapur atau benda yang lain.

C. Menyerahkan ke Petugas semua yang anda kerjakan, ceritakan kronologis kejadian serta menjawab bila ditanya. Beri alamat anda ke Petugas serta anda sangat terpuji bila saudara dengan sukarela bersedia menjadi saksi dikemudian hari.

D. Kemungkinan tidak ada Petugas yang datang, maka andalah yang datang ke Kantor Polisi terdekat serta melaksanakan petunjuk sebelumnya.

Sumber:
http://tmcpoldametro.blogspot.com/2011/12/tindakan-pertama-apabila-terlibat.html